Berbisnis dengan hati Aa gym

aagymSaya memikirkan compassionate marketing sejak tiga tahunan yang lalu saat skandal keuangan merebak di Amerika yang memuncak dengan tumbangnya perusahaan-perusahaan raksasa seperti Enron, Worldcom, atau Global Crossing. 

Kasus manipulasi akuntansi terbesar  dalam  sejarah bisnis  Amerika  tersebut menunjukkan keadaan kita  betapa  semakin  tingginya  kompleksitas  bisnis, semakin  canggihnya  tool  –  tool  manajemen, dan  semakain  majunya  perangkat regulasi,  ternyata  bukannya   menjadikan  praktek bisnis  kita  menjadi  semakin dewasa dan beradab. Justru sebaliknya,  ia semakin kebablasan  tanpa etika,  tanpa nilai – nilai moral, tanpa pegangan.

Saya  berpikir  apakah  ini tanda akan datangnya  akhir  jaman.  Bisnis  telah kian terpuruk oleh  tangan  –  tangan orang  yang  tidak  punya etika  dan moral.  Bisnis tidak lagi dijalankan dengan semangat kejujuran dan keadilan. Apa yang kita lihat dari  skandal tersebut  adalah betapa  para  pebisnis semakin  membabi  – buta menghalalkan  cara apapun untuk mengeruk keuntungan pribadi tanpa peduli hal itu merugikan pihak lain. Para pebisnis semakin kehilangan nuraninya.

Kejadian di  Amerika  tersebut  sesungguhnya  bukanlah konsern utama  saya. konsern dan keprihatinan  saya  justru pada  praktek bisnis  yang  sudah  berjalan bertahun – tahun di negeri ini. Kalau mau jujur, sesungguhnya apa yang terjadi di Amerika  itu  sudah menjadi  keseharian kita  selama  ini.  Secara  kebetulan berita skandal itu di blow up besar – besaran media massa di seluruh dunia sehingga kita tahu dan tersentak karenanya.

Tapi  bagi  kita  yang di  Indonesia  skandal  tersebut  adalah biasa  saja. Karena  di negeri ini  praktek bisnis  yang  sepuluh kali lipat  lebih kotor  dari  praktek bisnis yang dijalankan  para eksekutif  Enron  itu begitu  banyak  dan  telah membudaya selama tiga puluh tahun lebih.

Berbisnis Dengan Hati AA Gym download ebook.

comment 0 komentar:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 
© 2010 Perpustakaan Pribadi is proudly powered by Blogger